Selasa, 22 November 2011

Taksonomi Bloom

TAKSONOMI BLOOM
                Taksonomi bloom dikembangkan oleh seorang psikolog bidang pendidikan yang bernama Benyamin S. Bloom  pada tahun 1956, Benyamin S. Bloom mengklasifikasikan tujuan pendidikan kedalam 3 ranah yang disebut TRIO DOMAIN. Sebagai berikut:
1). Ranah kognitif/ kognitif domain(intelektual)
Yaitu ranah dari yang tidak tahu menjadi tahu, terjadinya ketika adanya proses. Ranah kognitif meliputi fungsi memproses informasi, pengetahuan dan keahlian metalitas. Ranah kognitif menggolongkan dan mengurutkan keahlian berfikir  yang menggambarkan tujuan yang diharapkan. Proses berfikir mengekspresikan tahap-tahap kemampuan yang harus siswa kuasai sehingga dapat menunjukkan kemampuan mengolah pikirannya sehingga mampu mengaplikasikan teori kedalam perbuatan, mengubah teori kedalam keterampilan terbaiknya sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang baru sebagai produk inovasi pikirannya. Pada ranah kognitif kemampuan berfikir analisis dan sintesis di itegrasi melalui analisis saja.                                                                                                 Mencangkup:
  • KNOWLADGE ( pengetahuan) adalah: kemampuan mengenali dan mengingat (peristilahan, fakta, aturan, urutan dan metode) yang terdiri dari: mengidentifikasi, menyebutkan, memberi  nama, menyusun daftar, menggaris bawahi, menjodohkan, memilih.
  • KOMPREHENSIF ( pemahaman) adalah: kemampuan untuk membaca dan memahami gambaran, laporan, table dan diagram. Yang terdiri dari menjelaskan, menguraikan, merumuskan, merangkum, mengubah, memberi contoh, menerangkan, memperkirakan, membandingkan, mengkategorikan.
  • APPLICATION (Aplikasi ) adalah: kemampuan menerapkan gagasan, prosedur, metode, rumus teori (membuat bagan atau grafik). Yang terdiri dari: membuktikan, memperhitungkan, menghasilkan, menunjukkan, melengkapi, menyediakan, menemukan, menyusun, memproses, dan mengaitkan.
  • ANALYSIS (analisis) adalah: mengstrukturkan kedalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya. Dan mampu mengenali serta membedakan factor penyebab dan akibat dari suatu skenario yang rumit. Yang terdiri dari: menghubungkan, membandingkan, mempertentangkan, mendiagramkan, mengaitkan.
  • SYINTESIS (sintesis) adalah: mampu mengendalikan data dan infrormasi yang harus didapat untuk menghasilkan solusi yang dibutuhkan. Yang terdiri dari: memadukan, mengkomposisikan, memodifikasi, merancang.
  • EVALUATION (evaluasi) adalah: mampu memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, metodologi dan sebagainya, mempertimbangkan baik buruk, pro kontra, untung rugi. Yang terdiri dari: mengarahkan, menilai, mengkritik, mengetes.
2. Ranah afektif/affective domain (sikap).
Yaitu ranah dari yang tidak tahu menjadi tahu, proses ranah afektif  terjadi sejak lahir, ranah afektif adalah ranah yang sangat penting, karna mempunyai 3 komponen yaitu: IQ, EQ,SQ. budaya belajar berasal dari ranah afektif, budaya belajar terjadi karena budaya belajar lahir dari sebuah kebiasaan.
                Ranah afektif terdiri dari:
  • Penerimaan, adalah: menunjukkan sikap (kesadaran, kemauan dan perhatian)
  • Penilaian, adalah: penentuan sikap yaitu, menyukai, menyepakati atau menghargai, membenarkan, menolak, mengajak, menyatakan pendapat, mengusulkan dan melaksanakan.
  • Organisasi, adalah: membentuk system nilai (memadukan nilai-nilai yang berbeda). Menyempurnakan, mengubah, menyusun. Contoh: menyelesaikan konflik membentuk system nilai.
  • Pembentukkan pola, adalah: menunjukkan, memiliki system nilai yang mengendalikan tingkah lakunya dengan menjadi karakteristik daya hidupnya.
  • Partisipasi, adalah: mematuhi peraturan, tuntutan dan perintah. (ikut serta secara aktif dalam diskusi kelompok).
3. Ranah psikomotor/ psykomotor domain (skill).
                Adalah ranah dari yang tidak bisa menjadi bisa, terjadinya juga melalui poses belajar. Ranah psikomotor mengenal menekankan aspek keterampilan seperti, tulisan tangan, berenang, dan bagaimana cara mengoperasikan mesin, ranah psikomotor berkaitan dengan fungsi manipulative dan kemampuan fisik.
Ranah psikomotor terdiri dari:
  • Persepsi
Adalah menggunakan alat indra untuk menjadi pegangan dalam melakukan pergerakan, yaitu:  mempersiapkan, menghubungkan, memilih.
  • Kesiapan
Adalah kosentrasi meniapkan diri ( fisik dan mental), yaitu: memulai, mengawali, bereaksi, menanggapi.
  • Gerakan terbimbing
Adalah meniru contoh. Yaitu, membongkar, memasang, memperbaiki, mengerjakan, menyusun.
  • Gerakan terbiasa
Adalah gerakkan-gerakkan yang telah dipelajari sehingga tampil dengan meyakinkan dan cekap (keterampilan berpegang pada pola). Yaitu: mengoperasikan, melaksanakan, menyusun.
  • Gerakan kompleks
Adalah: berketerampilan secara lancar, luwes, lincah. Yaitu: menunjukkan, menghubungkan.


BERIKUT INI AKAN DI JELASKAN PERBEDAAN ORANG RAJIN DAN ORANG PINTAR
                Pada suatu hari di suatu desa hujan turun dengan lebat nya yang disertai dengan petir yang kencang, tetapi ahmad anak yang rajin walaupun hujan turun dengan lebat ia tetap pergi kesekolah dengan memakai payung, dan pengetahuan ahmad pun bertambah, sementara andi anak yang pintar tertidur dengan pulas dengan kain selimut yang tebal, pada minggu depan guru menanyakan pelajaran minggu lalu pelajaran tentang motivasi belajar, ahmad mengerti apa yang dimaksud dengan motivasi belajar, dan apa yang membuat seseorang itu termotivasi dalam belajar,  sementara andi tidak mengetahui apa itu motivasi…? Dan apa yang membuat seseorang termotivasi…? Walaupun andi pintar tetapi dia pemalas andi tidak juga bisa mengerti tentang pelajaran itu karna pengetahuan andi tidak bertambah.
Jadi kesimpulan nya:
Walaupun andi anak yang pintar tetapi andi pemalas dan tidak mau belajar andi tetap menjadi anak yang tidak mempunyai pengetahuan sama sekali. Dan ahmad anak yang bodoh tetapi ahmad rajin ahmad selalu ingin tahu tentang hal apa yang dia belum tahu ahmad akan menjadi pintar karna ahmad banyak mendapatkan pengetahuan bahkan ahmad bisa lebih pintar daripada andi, jadi tidak menutup kemungkinan kalau anak bodoh dia akan bodoh selamanya. asalkan dia selalu ingin tahu dan banyak menambah ilmu pengetahuan dia akan menjadi lebih pintar.
Perbedaan anak rajin itu juga bisa terlihat ibarat intan berlian walaupun didalam kaca atau di dalam lumpur sekalipun intan itu tetap juga akan bersinar terang.